Karya Tulis Ilmiah



GAMBARAN PERUBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK DEPO MEDROXYPROGESTERONE ACETATE (DMPA) DI BPM SRI SULAMI, Amd.Keb., KELURAHAN BURING, KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII KEBIDANAN
Pengarang : DWI PERMATASARI AGUSTININGSIH
Dosen Pembimbing : Herawati Mansur, SST., M.Pd., M.Psi.. ; Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes.
Klasifikasi/Subjek : , berat badan,akseptor suntik
Penerbitan : , Malang: 2014.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Agustiningsih, Dwi Permatasari. 2014. Gambaran Perubahan Berat Badan pada Akseptor Suntik Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) di BPM Sri Sulami, Amd.Keb., Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi D III Kebidanan Malang, Politehnik Kesehatan Kemenkes Malang. Pembimbing (1): Herawati Mansur, SST., M.Pd., M.Psi.. Pembimbing (2): Tatarini Ika Pipitcahyani, SST., M.Kes. Perubahan berat badan merupakan efek samping tersering dari penggunaan DMPA, Data Dinkes kota Malang tahun 2010 menyebutkan bahwa jumlah kasus efek samping penggunaan KB suntik DMPA dari 965 akseptor terdiri dari : 12% spotting, 23% amenorrhea, 2% pusing/ sakit kepala, 1% mual/ muntah, dan 62% perubahan berat badan. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan berat badan merupakan efek samping tersering. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui gambaran perubahan berat badan pada akseptor suntik DMPA di BPM Sri Sulami, Amd.Keb., Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang menggambarkan perubahan berat badan pada akseptor suntik DMPA. Populasi adalah seluruh akseptor suntik Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) di BPM Sri Sulami, Amd.Keb., Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang yang berjumlah 54 orang dengan jumlah sampel berjumlah 48 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan instrumen yang digunakan adalah lembar kuisioner penelitian, timbangan detecto, dan kartu akseptor. Berdasarkan hasil penelitian dari 48 responden di dapatkan bahwa sebagian besar responden mengalami peningkatan berat badan yakni sebesar 87.5%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan DMPA berpengaruh pada peningkatan berat badan yang dialami akseptor. Saran bagi akseptor yang mengalami peningkatan berat badan diharapkan tidak menggunakan KB suntik DMPA melebihi waktu maksimal penggunaan KB hormonal yaitu 5 tahun untuk menghindari peningkatan berat badan berkelanjutan. Kata Kunci: Akseptor Suntik DMPA, Berat Badan



Lampiran